\ Teacup Heart
♔Pengenalan Alat dan Bahan Praktikum Uji Lab Lumpur♔
Selasa, 23 Februari 2016 | 10.40 | 0 love drops


BAB II
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM BESERTA FUNGSINYA

2.1         Tujuan
1.    Mengetahui nama alat dan bahan laboratorium yang akan digunakan pada saat praktikum Analisa Lumpur Pemboran.
2.    Mengetahui fungsi dari alat yang digunakan selama melaksanakan praktikum.
3.    Mengetahui  karakteristik alat laboratorium Balp, Gelas Kimia, Gelas Ukur, Jangka Sorong, Labu Erlenmeyer, Pipet Mohr, dan Pipet Tetes yang akan digunakan saat praktikum.
4.    Mengetahui bagaimana cara menggunakan Balp, Marsh Funnel, Multi Mixer, Mud Balance, Hot Plate dan pH Meter Digital yang akan dipakai saat praktikum.
5.    Mengetahui material pembuat alat-alat laboratorium yang akan digunakan selama praktikum berlangsung.

2.2         Alat dan Bahan
1.2.1    Alat yang Digunakan
a.    API Filter Press
b.    Balp
c.    Cup Mixer
d.   Gelas Kimia
e.    Gelas Ukur
f.     Hot Plate
g.    Jangka Sorong
h.    Labu Erlenmeyer
i.      Marsh Funnel
j.      Mud Balance
k.    Multi Mixer
l.      Pengaduk Gelas
m.  pH Meter Digital
n.    Pipet Mohr
o.    Pipet Tetes
p.    Retort Kit
q.    Rheometer
r.     Sand Content Set
s.     Sendok
t.     Siring
u.    Spatula
v.    Stirrer Magnetic
w.  Stopwatch
x.    Tiang Statif
y.    Timbangan Digital
z.    Tube
1.2.2    Bahan yang Digunakan
a.    Aquadest
b.    Barite
c.    Bentonite
d.   CMC-LV
e.    Cutting
f.     Filter Paper
g.    H2O2 3%
h.    H2SO4 5 N
i.      Methylene Blue
j.      PAC-LV
k.    Solar
l.      Steel Wool
m.  Wetting Agent


2.3         Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Alat-Alat Laboratorium yang Digunakan Beserta Fungsinya
No
Nama dan Gambar Alat
Fungsi Alat
1






 Gambar 2.1
API Filter Press
·      Digunakan untuk mengukur banyaknya Filtration Loss dan Mud Cake dari sistem lumpur.
2


 


Gambar 2.2
Balp
·      Digunakan bersama Pipet Mohr sebagai penghisap cairan.
3




Gambar 2.3
Cup Mixer
·      Digunakan sebagai wadah pada saat mencampurkan (Mixing) bahan-bahan lumpur.
4




Gambar 2.4
Gelas Kimia
·      Digunakan sebagai tempat melarutkan suatu zat.
5





 Gambar 2.5
Gelas Ukur
·      Digunakan untuk menghitung volume dari suatu fluida.



6




Gambar 2.6
Hot Plate
·      Digunakan untuk memanaskan larutan pada temperatur tertentu.
7




Gambar 2.7
Jangka Sorong
·      Digunakan untuk mengukur ketebalan Mud Cake dalam satuan (mm).
8





Gambar 2.8
Labu Erlenmeyer
·      Digunakan sebagai wadah untuk mencampurkan suatu larutan.
9















Gambar 2.9
Marsh Funnel
·      Digunakan untuk menentukan Viskositas relatif lumpur pemboran.
10








Gambar 2.10
Mud Balance
·      Digunakan untuk menentukan nilai densitas dari lumpur pemboran (ppg).
11






Gambar 2.11
Multi Mixer

Digunakan sebagai pengaduk otomatis. Putarannya meliputi Low, Medium dan High. Tergantung material komponen lumpurnya.
12









Gambar 2.12
Pengaduk Gelas
·      Digunakan sebagai pengaduk lumpur pemboran.
13





Gambar 2.13
pH Meter Digital
·      Digunakan untuk mengetahui derajat keasaman dan kebasaan lumpur (pH) secara Digital.
14
Gambar 2.14
Pipet Mohr
·      Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.


15
Gambar 2.15
Pipet Tetes
·      Digunakan untuk meneteskan larutan atau mengambil larutan dalam jumlah sedikit.
16
Gambar 2.16
Retort Kit
·      Digunakan untuk mengukur kadar cairan dan padatan dalam lumpur pemboran.
17






Gambar 2.17
Rheometer
·      Digunakan untuk pengukuran nilai viskositas nyata, Apprent Viscocity (AV), Plastic Viscosity (PV), Yield Point (YP) dan Gel Strength dari lumpur pemboran.
18



Gambar 2.18
Sand Content Set
·      Digunakan untuk menghitung nilai kandungan pasir atau Impurities dalam lumpur pemboran dalam satuan (%).
19




Gambar 2.19
Sendok
·      Digunakan untuk mengambil bahan dasar lumpur yang akan ditimbang.
20





Gambar 2.20
Siring
·      Digunakan untuk mengambil lumpur dalam volume tertentu.
21





Gambar 2.21
Spatula
·      Digunakan untuk mengaduk lumpur yang sedang dicampur (Mixing).
22





Gambar 2.22
Stirrer Magnetic
·      Digunakan untuk mengaduk larutan dengan bantuan gaya magnetik.
23




 Gambar 2.23
Stopwatch
·      Digunakan untuk menghitung waktu dalam satuan detik (s).
24





Gambar 2.24
Tiang Statif
·      Digunakan untuk menggantung alat-alat praktikum yaitu Tube pada saat proses Sand Content Set.
25





 Gambar 2.25
Timbangan Digital
·      Digunakan untuk menimbang material yang akan dipakai untuk membuat lumpur. Dinyatakan dalam satuan gram (gr).
26





 Gambar 2.26
Tube
·      Digunakan sebagai wadah untuk menampung kandungan pasir yang ada didalam lumpur.
2.4         Pembahasan
Pada praktikum Pengenalan Alat dan Bahan Laboratorium Beserta Fungsinya memiliki tujuan untuk mengetahui nama alat dan bahan laboratorium yang akan digunakan pada saat praktikum Analisa Lumpur Pemboran, untuk mengetahui fungsi dari alat dan bahan yang digunakan selama praktikum, untuk mengetahui bentuk alat-alat laboratorium yang akan digunakan saat praktikum, untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan alat-alat laboratorium yang akan dipakai saat praktikum, serta untuk mengetahui material pembuat alat-alat laboratorium sehingga mengetahui cara perawatan alat tersebut.
Alat-alat yang akan digunakan selama praktikum Analisa Lumpur Pemboran, yaitu API Filter Press, Balp, Cup Mixer, Gelas kimia, Gelas Ukur, Hot Plate, Jangka Sorong, Labu Erlenmeyer, Marsh Funnel, Mud Balance, Multi Mixer, Pengaduk Gelas, ph Meter Digital, Pipet Mohr, Pipet Tetes, Retort Kit, Rheometer, Sand Content, Sendok, Siring, Spatula, Stirrer Magnetic, Stopwatch, Tiang Statif, Timbangan Digital dan Tube. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu Aquadest, Barite, Bentonite, CMC-LV, Cutting, Filter Paper, H2O2, H2SO4, Methylene Blue, PAC-LV, Solar, Steel Wool dan Wetting Agent.
Alat-alat laboratorium beserta fungsinya yang akan digunakan selama praktikum Analisa Lumpur Pemboran, yaitu API Filter Press digunakan untuk mengukur banyaknya Filtration Loss dan Mud Cake dari sistem lumpur. Balp digunakan bersama Pipet Mohr sebagai penghisap cairan. Cup Mixer digunakan sebagai wadah pada saat mencampurkan (mixing) bahan-bahan lumpur. Gelas kimia digunakan sebagai tempat melarutkan suatu zat. Gelas Ukur digunakan untuk menghitung volume suatu fluida. Hot Plate digunakan untuk memanaskan larutan pada temperatur tertentu.  Jangka Sorong digunakan untuk mengukur ketebalan Mud Cake dalam satuan millimeter (mm). Labu Erlenmeyer digunakan sebagai wadah untuk mencampurkan suatu larutan. Marsh Funnel digunakan untuk menentukan Viskositas relatif lumpur pemboran. Mud Balance digunakan untuk menentukan nilai densitas dari lumpur pemboran (ppg).  Multi Mixer digunakan sebagai pengaduk otomatis, putarannya meliputi Low, Medium dan High, tergantung material komponen lumpurnya. Pengaduk Gelas digunakan sebagai pengaduk lumpur pemboran. ph Meter Digital digunakan untuk mengetahui derajat keasaman lumpur (pH) secara digital. Pipet Mohr digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Pipet Tetes digunakan untuk meneteskan larutan atau mengambil larutan dalam jumlah sedikit. Retort Kit digunakan untuk mengukur kadar minyak dalam lumpur pemboran. Rheometer digunakan untuk pengukuran nilai viskositas nyata, Plastic Viscosity (PV), Yield Point (YP) dan Gel Strength dari lumpur pemboran. Sand Content digunakan untuk menghitung nilai kandungan pasir atau Impurities dalam lumpur pemboran dalam satuan (%). Sendok digunakan untuk mengambil bahan dasar lumpur yang akan ditimbang. Siring digunakan untuk mengambil lumpur dalam volume tertentu. Spatula digunakan untuk  mengaduk lumpur yang sedang dicampur (mixing). Stirrer Magnetic digunakan untuk mengaduk larutan dengan bantuan gaya magnetik. Stopwatch digunakan untuk menghitung waktu dalam satuan detik (s). Tiang Statif digunakan  untuk menggantung alat-alat praktikum yaitu Tube pada saat proses Sand Content. Timbangan Digital digunakan untuk menimbang material yang akan dipakai untuk membuat lumpur, dinyatakan dalam satuan gram (gr). Dan Tube digunakan sebagai wadah untuk menampung lumpur yang akan diberi kandungan Impurities.

2.5         Analisa Kesalahan
Pada percobaan Pengenalan Alat dan Bahan Laboratorium beserta Fungsinya terdapat beberapa kesalahan, yaitu :
a.    Mengantuk saat mendengarkan penjelasan Asisten Praktikum.
b.    Melakukan kebisingan saat praktikum.
c.    Membicarakan hal-hal di luar konteks di luar praktikum.

2.6         Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan yang berjudul Pengenalan Alat dan Bahan Laboratorium Beserta Fungsinya, dapat disimpulkan :
1.    Nama Alat-alat yang akan digunakan selama praktikum Analisa Lumpur Pemboran, yaitu API Filter Press, Balp, Cup Mixer, Gelas Kimia, Gelas Ukur, Hot Plate, Jangka Sorong, Labu Erlenmeyer, Marsh Funnel, Mud Balance, Multi Mixer, Pengaduk Gelas, ph Meter Digital, Pipet Mohr, Pipet Tetes, Retort Kit, Rheometer, Sand Content, Sendok, Siring, Spatula, Stirrer Magnetic, Stopwatch, Tiang Statif, Timbangan Digital dan Tube. Sedangkan nama bahan-bahan yang digunakan yaitu Aquadest, Barite, Bentonite, CMC-LV, Cutting, Filter Paper, H2O2, H2SO4, Methylene Blue, PAC-LV, Solar, Steel Wool dan Wetting Agent.
2.    Fungsi alat- alat yang akan digunakan selama praktikum Analisa Lumpur Pemboran, yaitu API Filter Press digunakan untuk mengukur banyaknya Filtration Loss dan Mud Cake dari sistem lumpur. Balp digunakan bersama Pipet Mohr sebagai penghisap cairan. Cup Mixer digunakan sebagai wadah pada saat mencampurkan (Mixing) bahan-bahan lumpur. Gelas kimia digunakan sebagai tempat melarutkan suatu zat. Gelas Ukur digunakan untuk menghitung volume suatu fluida. Hot Plate digunakan untuk memanaskan larutan pada temperatur tertentu.  Jangka Sorong digunakan untuk mengukur ketebalan Mud Cake dalam satuan millimeter (mm). Labu Erlenmeyer digunakan sebagai wadah untuk mencampurkan suatu larutan. Marsh Funnel digunakan untuk menentukan Viskositas relatif lumpur pemboran. Mud Balance digunakan untuk menentukan nilai densitas dari lumpur pemboran (ppg).  Multi Mixer digunakan sebagai pengaduk otomatis, putarannya meliputi Low, Medium dan High, tergantung material komponen lumpurnya. Pengaduk Gelas digunakan sebagai pengaduk lumpur pemboran. pH Meter Digital digunakan untuk mengetahui derajat keasaman lumpur (pH) secara Digital. Pipet Mohr digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Pipet Tetes digunakan untuk meneteskan larutan atau mengambil larutan dalam jumlah sedikit. Retort Kit digunakan untuk mengukur kadar minyak dalam lumpur pemboran. Rheometer digunakan untuk pengukuran nilai Apprent Viscocity (AV), Plastic Viscosity (PV), Yield Point (YP) dan Gel Strength dari lumpur pemboran. Sand Content digunakan untuk menghitung nilai kandungan pasir atau Impurities dalam lumpur pemboran dalam satuan (%). Sendok digunakan untuk mengambil bahan dasar lumpur yang akan ditimbang. Siring digunakan untuk mengambil lumpur dalam volume tertentu. Spatula digunakan untuk  mengaduk lumpur yang sedang dicampur (mixing). Stirrer Magnetic digunakan untuk mengaduk larutan dengan bantuan gaya magnetik. Stopwatch digunakan untuk menghitung waktu dalam satuan detik (s). Tiang Statif digunakan  untuk menggantung alat-alat praktikum yaitu Tube pada saat proses Sand Content. Timbangan Digital digunakan untuk menimbang material yang akan dipakai untuk membuat lumpur, dinyatakan dalam satuan gram (gr). Dan Tube digunakan sebagai wadah untuk menampung lumpur yang akan diberi kandungan Impurities.
3.    Beberapa karakteristik dari alat-alat laboratorium diantaranya, yaitu Balp memiliki bentuk bulat terbuat dari karet dan bisa menghisap fluida dan mengeluarkannya. Gelas Kimia memiliki skala dan terbuat dari kaca digunakan sebagai wadah untuk melarutkan suatu zat. Gelas Ukur memiliki skala,, terbuat dari gelas dan digunakan untuk menghitung volume fluida. Jangka Sorong memiliki skala dengan ketelitian 1 milimiter, terbuat dari besi. Labu Erlenmeyer memiliki skala, terbuat dari kaca dan digunakan untuk mencampurkan suatu larutan. Pipet Mohr digunakan bersamaan dengan Balp, memiliki skala untuk mengukur volume fluida yang akan diambil. Dan Pipet Tetes terbuat dari kaca dan ada bagian yang terbuat dari karet, tidak memiliki skala dan digunakan untuk mengambil atau meneteskan larutan dalam jumlah sedikit.
4.    Cara menggunakan Balp yaitu digunakaan bersamaan dengan Piper Mohr. Cara menggunakan Hot Plate yaitu dengan menghubungkan dengan listrik. Cara menggunakan Marsh Funnel yaitu dengan memasukan atau mengalirkan lumpur atau fluida ke corong Marsh Funnel dan menampung lumpur atau fluida yang keluar dengan Cup Marsh Funnel. Cara menggunakan Multi Mixer yaitu dengan menghubungkannya ke listrik dan memerlukan Cup Mixer sebagai wadah dari lumpur ataupun fluida yang ingin dicampurkan. Cara menggunakan pH Meter Digital yang digunakan dengan mencelupkan ke lumpur untuk mengetahui derajat keasaman lumpur.
5.    Material pembuat alat-alat laboratorium, yaitu alat-alat yang terbuat dari besi adalah Cup Mixer, Hot Plate, Jangka Sorong, Mud Balance, Spatula, Multi Mixer, Sendok dan Tiang Statif. Alat yang terbuat dari karet yaitu Balp. Alat yang terbuat dari plastik, yaitu Marsh Fannel, pH Meter Digital, Siring, Tube dan Stopwatch. Sedangkan alat yang terbuat dari kaca yaitu Pengaduk Gelas, Pipet Mohr, Pipet Tetes, Gelas Ukur, Labu Erlenmeyer dan Gelas Kimia.


Hearts, Unknown

♥ Past / Future ♥

gambling